Menambah Ilmu dengan Cerpen "Longsor Si Kilat"
Longsor
Si Kilat
satelitnews.co
Bencana
alam adalah hal yang sering terjadidi segala penjuru dunia termasuk Inonesia.
Baik gempa bumi, banjir, atau tanah longsor. Hal tersebut yang sering dialami
oleh Ismail dan Muhammad Rivaldy. Kedua anak bersaudara ini, tinggal di suatu
daerah dekat lereng gunung. Didaerah mereka sering terjadi tanah longsor karena
banyak sekali hutan yang gundul akibat maraknya penebangan pohon secara liar.
Hari
itu, senin 2 Maret 2015 terjadi hujan disertai badai yang amat besar. Setelah
sebelumnya terjadi musim kering yang cukup panjang. Hujan deras disertai badai
dan petir itu datang ketika Ismail Durrahman, bermain dengan saudaranya di
pekarangan rumah. Ibu mereka merasakan hal yang tidak enak sesaat sebelum hujan
turun, dan segera memanggil kedua anaknya.
“ Mail...!Rivaldy! sini masuk ke rumah sepertinya
akan hujan, sudah mendung.” Ibu mereka memanggil.
“Iya Bu...!” Jawab serentak.
Ismail
dan saudaranya segera bergegas masuk ke rumah, dan benar beberapa saat setelah
mereka masuk ke rumah terjadi hujan disertai badai dan petir. Suasana di rumah
menjadi tegang, Ismail dan saudaranya Muhammad Rivaldy menangis, ibun mereka
langsun berdoa.
Setelah
cukup lama akhirnya hujan berangsur reda dan suasana tegang telah berlalu.
Ismail dan saudaranya kembali dapat bermain dengan riangnya. Namun beberapa
saat kemudian terdengar suara gemuruh di belakang rumah mereka. Semua orang
termasuk keluarga Ismail melarikan diri setelah melihat ke arah lereng tempat
di mana suara gemuruh berasal yang ternyata terjadi longsor. Ibu langsung
membawa kedua anaknya walaupun tanah longsor tepat di belakangnya. Dengan
kerasnya tanah longsor segera mengubur tanah yang dilewatinya termasuk rumah
keluarga Ismail.
Untungnya
dengan kecepatan dan ketepatan keluarga Ismail dapat melarikan diri dan segera
pergi ketempat yang lebih aman. Meski semua harta dan benda yang mereka miliki
telah terkubur oleh tanah longsor, tapi mereka tetap bersyukur. Karena tuhan
masih memberikan kesempatan mereka untung hidup.
Sumber informasi : duniabaca.com
No comments: